Sabtu, 24 Desember 2022

Kajian Bilangan dalam Agama-agama Dunia

 Amiruddin, S.Pd, Guru MTsN 1 Tana Toraja



           Bilangan merupakan salah satu konsep dasar yang sering digunakan dalam berbagai agama di seluruh dunia. Dalam beberapa agama, bilangan-bilangan tertentu memiliki makna simbolik yang khusus dan seringkali dianggap sebagai symbol keagungan atau kekuatan.

Berikut adalah beberapa contoh, tentang bagaimana bilangan memiliki makna simbolik dalam agama-agama di seluruh dunia:

1.          Agama Islam

Di agama Islam, misalnya, bilangan 19 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut Al-Qur'an, bilangan 19 merupakan bilangan yang dijadikan sebagai tanda kekuatan dan keagungan Allah, karena Allah telah mengatur seluruh alam semesta dan menciptakan 19 pasang malaikat yang bertugas mengatur berbagai hal di dunia.

Begitu juga dengan bilangan 5 yang memiliki makna sangat khusus. Menurut ajaran Islam, bilangan 5 merupakan simbol dari "Lima Rukun Islam", atau 5 prinsip dasar dalam agama Islam yang harus diikuti oleh seluruh umat Islam.

Beberapa bilangan yang memiliki makna khusus dalam Islam adalah:

  1. Bilangan 1 merupakan simbol dari Tuhan yang Esa atau monoteisme.
  2. Bilangan 2 merupakan simbol dari dua kalimat syahadat yang harus diucapkan oleh seorang muslim.
  3. Bilangan 5 merupakan simbol dari lima rukun Islam yang harus diikuti oleh seluruh umat Islam, yaitu shalat, zakat, puasa, haji, dan syahadat.
  4. Bilangan 7 merupakan simbol dari tujuh surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa.
  5. Bilangan 9 merupakan simbol dari sembilan bulan kehamilan seorang ibu.
  6. Bilangan 10 merupakan simbol dari sepuluh hari yang terakhir dalam bulan Ramadan, yaitu "Ashar al-Hurum" atau sepuluh hari terakhir yang dianggap paling mulia dan berkat.
  7. Bilangan 13 merupakan simbol dari tiga belas waktu shalat yang harus dikerjakan setiap hari oleh seorang muslim.
  8. Bilangan 99 merupakan simbol dari sembilan puluh sembilan nama-nama Allah yang dianggap sebagai sifat-sifat kebesaran Tuhan. 

2.          Agama Kristen

Di agama Kristen, bilangan 3 seringkali dianggap sebagai bilangan yang istimewa. Menurut ajaran Kristen, bilangan 3 merupakan simbol dari Trinitas, yaitu Father (Bapa), Son (Anak), dan Holy Spirit (Roh Kudus). Bilangan 3 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang kekuatan dan keabadian, seperti dalam kisah tentang Yesus yang bangkit kembali pada hari ketiga setelah dicatat mati. Di agama Kristiani, bilangan 7 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Kristiani, bilangan 7 merupakan simbol dari "Tujuh Sakramen", atau 7 ritus yang dianggap sebagai simbol kekuatan dan keabadian dalam hidup. Bilangan 7 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang keberuntungan dan kebahagiaan.

Bilangan 12 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Kristiani, bilangan 12 merupakan simbol dari "Dua Belas Rasul", atau 12 rasul yang dianggap sebagai simbol kekuatan dan keabadian dalam hidup. Bilangan 12 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang keberuntungan dan kebahagiaan.

3.          Agama Yahudi

Di agama Yahudi, bilangan 4 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Yahudi, bilangan 4 merupakan simbol dari "Arba'ah Minim", atau 4 jenis buah-buahan yang harus dibawa dalam perayaan Sukkot. Bilangan 4 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang kekuatan dan keabadian.

Bilangan 3 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Yahudi, bilangan 3 merupakan simbol dari "Shema", atau 3 kalimat yang harus dibaca setiap hari. Bilangan 3 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang kekuatan dan keabadian.

Bilangan 7 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Yahudi, bilangan 7 merupakan simbol dari "Sheva Mitzvot B'nai Noach", atau 7 perintah yang harus diikuti oleh semua umat manusia. Bilangan 7 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang kekuatan dan keabadian.

4.          Agama Hindu

Di agama Hindu, bilangan 4 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Hindu, bilangan 4 merupakan simbol dari "Chaturvyuh", atau 4 bentuk yang dianggap sebagai simbol kekuatan dan keabadian dalam hidup. Bilangan 4 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang keberuntungan dan kebahagiaan.

Bilangan 12 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Hindu, bilangan 12 merupakan simbol dari "Dvadasha Aditya", atau 12 dewa matahari yang dianggap sebagai simbol kekuatan dan keabadian dalam hidup. Bilangan 12 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang keberuntungan dan kebahagiaan.

Bilangan 108 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Hindu, bilangan 108 merupakan simbol dari "Ashtadasha Shakti Peetha", atau 108 tempat kuil yang dianggap sebagai simbol kekuatan dan keabadian dalam hidup. Bilangan 108 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang keberuntungan dan kebahagiaan.

5.          Agama Buddha

Di agama Buddha, bilangan 8 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Buddha, bilangan 8 merupakan simbol dari "Asta Mangala", atau 8 keberuntungan yang dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan dalam hidup.

6.          Agama Konfusianisme

Di agama Konfusianisme, bilangan 5 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Konfusianisme, bilangan 5 merupakan simbol dari "Wu Xing", atau 5 elemen yang dianggap sebagai simbol kekuatan dan keabadian dalam hidup. Bilangan 5 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang keberuntungan dan kebahagiaan.

7.          Agama Zoroastrianisme

Di agama Zoroastrianisme, bilangan 6 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Zoroastrianisme, bilangan 6 merupakan simbol dari "Hexameter", atau 6 versi dari doa yang harus dibaca setiap hari. Bilangan 6 juga sering dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kebahagiaan.

8.          Agama Baha’i

Di agama Bahá'í, bilangan 9 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Bahá'í, bilangan 9 merupakan simbol dari "Haft Vadi", atau 7 taman yang dianggap sebagai simbol keabadian dan kekekalan dalam hidup. Bilangan 9 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang kebahagiaan dan kemakmuran.

9.          Agama Jainisme

Di agama Jainisme, bilangan 5 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Jainisme, bilangan 5 merupakan simbol dari "Pancha Paramesthi", atau 5 dewa yang dianggap sebagai simbol kekuatan dan keabadian dalam hidup. Bilangan 5 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang kebahagiaan dan keberuntungan.

Bilangan 7 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Jainisme, bilangan 7 merupakan simbol dari "Sapta Tirthankara", atau 7 dewa yang dianggap sebagai simbol kekuatan dan keabadian dalam hidup. Bilangan 7 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang kebahagiaan dan keberuntungan.

10.      Agama Shinto

Di agama Shintō, bilangan 4 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Shintō, bilangan 4 merupakan simbol dari "Shiju-hachidai", atau 4 elemen yang dianggap sebagai simbol kekuatan dan keabadian dalam hidup. Bilangan 4 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang keberuntungan dan kebahagiaan.

11.      Agama Taoisme

Di agama Taoisme, bilangan 3 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Taoisme, bilangan 3 merupakan simbol dari "San Qiang", atau 3 kekuatan yang dianggap sebagai simbol kekuatan dan keabadian dalam hidup. Bilangan 3 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang keberuntungan dan kebahagiaan.

Bilangan 8 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Tao, bilangan 8 merupakan simbol dari "Ba Gua", atau 8 simbol yang dianggap sebagai simbol kekuatan dan keabadian dalam hidup. Bilangan 8 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang keberuntungan dan kebahagiaan.

Bilangan 9 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Tao, bilangan 9 merupakan simbol dari "Jiu Zhong", atau 9 tingkatan keabadian yang dianggap sebagai simbol keabadian dan kekekalan dalam hidup.

12.      Agama Sikhisme

Di agama Sikhisme, bilangan 10 memiliki makna yang sangat khusus. Menurut ajaran Sikhisme, bilangan 10 merupakan simbol dari "Dasvandh", atau 10 persen dari pendapatan yang harus diberikan sebagai zakat kepada yang membutuhkan. Bilangan 10 juga sering dianggap sebagai bilangan yang memiliki makna simbolik tentang keadilan dan kebenaran.

Sebagai informasi tambahan, bilangan tidak hanya memiliki makna simbolik dalam agama-agama saja, tetapi juga dapat memiliki makna simbolik dalam berbagai bidang lain, seperti matematika, astrologi, dan bahkan seni.

Demikian tentang makna bilangan-bilangan tertentu dalam berbagai agama di dunia yang disadur dari berbagai sumber.

Semoga tulisan ini dapat membantu Anda memahami lebih dalam tentang kajian bilangan dalam agama-agama dunia.

Jumat, 23 Desember 2022

Bilangan : Dari Masa Ke Masa

Amiruddin, S.Pd, Guru MTsN 1 Tana Toraja

Simbol, Mesir Kuno
              Bilangan merupakan salah satu konsep dasar dalam matematika yang telah ada sejak zaman dahulu. Sejak awal manusia mengembangkan sistem penulisan dan pemahaman terhadap bilangan, bilangan tersebut telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Sejarah perkembangan bilangan sangatlah panjang dan kompleks. Pada awalnya, manusia menggunakan tanda-tanda seperti garis, titik, atau tanda tangan untuk menunjukkan jumlah sesuatu. Kemudian, manusia mulai menggunakan simbol-simbol untuk mewakili jumlah sesuatu, seperti simbol satu jari untuk menunjukkan jumlah satu, atau simbol dua jari untuk menunjukkan jumlah dua.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, sistem penulisan bilangan pun terus berkembang. Pada zaman kuno, manusia di berbagai budaya menggunakan sistem bilangan yang berbeda-beda, seperti sistem bilangan awal, sistem bilangan romawi, atau sistem bilangan Hindu-Arab.

Sistem bilangan awal adalah sistem bilangan yang pertama kali dikembangkan oleh manusia. Sistem ini hanya menggunakan tanda satu jari untuk menunjukkan jumlah satu, tanda dua jari untuk menunjukkan jumlah dua, dan seterusnya. Sistem ini sangat sederhana namun tidak efisien untuk menyatakan bilangan yang lebih besar.

Sistem bilangan romawi adalah sistem bilangan yang dikembangkan oleh orang Romawi kuno. Sistem ini menggunakan huruf-huruf dari abjad Latin untuk menyatakan bilangan, dengan I sebagai bilangan satu, V sebagai bilangan lima, dan X sebagai bilangan sepuluh. Sistem ini lebih efisien dibandingkan sistem bilangan awal, namun masih terbatas dalam menyatakan bilangan yang lebih besar.

Sistem bilangan Hindu-Arab adalah sistem bilangan yang paling umum digunakan saat ini. Sistem ini dikembangkan dari sistem bilangan Hindu yang

dikembangkan oleh orang India kuno, dan kemudian diadopsi oleh orang Arab pada abad ke-7. Sistem ini menggunakan angka-angka nol sampai sembilan untuk menyatakan bilangan, dengan nol sebagai bilangan kosong dan angka lainnya sebagai bilangan bulat. Sistem ini sangat efisien dan mudah dipahami, sehingga sekarang ini merupakan sistem bilangan yang paling umum digunakan di seluruh dunia.

Itulah sedikit sejarah perkembangan bilangan dari masa ke masa. Meskipun sistem penulisan bilangan telah berkembang dengan pesat, konsep bilangan itu sendiri tetap sama: bilangan merupakan simbol yang digunakan untuk menyatakan jumlah atau banyak sesuatu. Kita dapat melihat betapa pentingnya bilangan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari menghitung uang yang kita miliki, mencatat waktu, hingga menghitung jumlah sesuatu dalam dunia matematika.

Semoga tulisan ini dapat membantu Anda memahami lebih dalam tentang sejarah perkembangan bilangan dari masa ke masa.

Bilangan dalam Sebuah Definisi

Oleh : Amiruddin, S.Pd, Guru MTsN 1 Tana Toraja

Bilangan Biner

                    Bilangan merupakan salah satu konsep dasar dalam matematika yang sangat penting untuk dipahami. Bilangan dapat digunakan untuk menyatakan jumlah atau banyak sesuatu, seperti jumlah orang dalam sebuah kelompok, jumlah buah yang ada dalam sebuah keranjang, atau banyak sesuatu lainnya.

Selain itu, bilangan juga dapat digunakan untuk menunjukkan posisi sesuatu dalam sebuah urutan atau daftar. Misalnya, kita dapat menggunakan bilangan untuk menunjukkan nomor urut dalam sebuah daftar, atau posisi sesuatu dalam sebuah urutan.

Dalam matematika, kita juga dapat menggunakan bilangan untuk melakukan berbagai operasi seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Misalnya, kita dapat melakukan penjumlahan antara dua bilangan dengan menambahkan kedua bilangan tersebut, atau melakukan pengurangan dengan mengurangi salah satu bilangan dari yang lain.

Namun, sebelum kita memahami bagaimana bilangan digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau dalam dunia matematika, ada baiknya kita terlebih dahulu memahami apa itu bilangan dan bagaimana bilangan tersebut didefinisikan.

Secara umum, bilangan dapat didefinisikan sebagai suatu kategori dari simbol-simbol yang digunakan untuk menyatakan jumlah atau banyak sesuatu. Bilangan dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, seperti bilangan bulat, bilangan rasional, bilangan irrational, dan bilangan kompleks.

Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan nol dan bilangan negatif serta bilangan positif. Bilangan bulat dapat dituliskan dengan menggunakan tanda positif atau negatif di depan bilangan.

Contoh bilangan bulat adalah -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya.

Bilangan bulat dapat digunakan untuk menyatakan jumlah atau banyak sesuatu. Misalnya, kita dapat menggunakan bilangan bulat untuk menyatakan jumlah orang dalam sebuah kelompok, jumlah buah yang ada dalam sebuah keranjang, atau banyak sesuatu lainnya.

Bilangan bulat juga dapat digunakan untuk menunjukkan posisi sesuatu dalam sebuah urutan atau daftar. Misalnya, kita dapat menggunakan bilangan bulat untuk menunjukkan nomor urut dalam sebuah daftar, atau posisi sesuatu dalam sebuah urutan.

Dalam matematika, kita juga dapat menggunakan bilangan bulat untuk melakukan berbagai operasi seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Misalnya, kita dapat melakukan penjumlahan antara dua bilangan bulat dengan menambahkan kedua bilangan tersebut, atau melakukan pengurangan dengan mengurangi salah satu bilangan dari yang lain.

Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk pembagian antara bilangan bulat, misalnya 1/2, 3/4, 5/6, dan sebagainya.

Bilangan irrational adalah bilangan yang tidak dapat dituliskan dalam bentuk pembagian antara bilangan bulat, seperti pi (3,14...) atau e (2,718...).

Bilangan kompleks adalah bilangan yang terdiri dari sebuah bilangan riil dan sebuah bilangan imajiner. Bilangan imajiner adalah bilangan yang memiliki akar dari bilangan negatif, dan dituliskan dengan menggunakan simbol "i" diikuti dengan akar bilangan negatif tersebut. Contoh bilangan kompleks adalah 3 + 4i, atau 5 - 2i.

Dalam matematika, bilangan juga dapat digunakan untuk melakukan berbagai operasi seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Misalnya, kita dapat melakukan penjumlahan antara dua bilangan dengan menambahkan kedua bilangan tersebut, atau melakukan pengurangan dengan mengurangi salah satu bilangan dari yang lain.

Selain itu, bilangan juga dapat digunakan untuk menunjukkan posisi sesuatu dalam sebuah urutan atau daftar. Misalnya, kita dapat menggunakan bilangan untuk menunjukkan nomor urut dalam sebuah daftar, atau posisi sesuatu dalam sebuah urutan.

Rabu, 21 Desember 2022

Pandangan Moderat dalam Percaturan Kehidupan Global

Oleh : Penasagala, Anggota PC. Ansor Toraja Raya

Ilustrasi, Muslim Futuristik

Islam adalah salah satu agama yang dianut oleh jutaan orang di seluruh dunia. Namun, terdapat beberapa pandangan yang berbeda tentang interpretasi ajarannya, terutama dalam hal hubungan antara agama dan politik. Ada yang berpendapat bahwa Islam harus mengambil peran aktif dalam politik, sementara yang lain berpendapat bahwa agama harus terlepas dari politik.

Moderat adalah pendirian yang menekankan pada prinsip moderasi dalam menghadapi masalah di masyarakat. Pendirian ini menekankan pada keadilan, kesetaraan dan kesejahteraan, serta menghargai perbedaan yang ada.

Inklusif artinya tidak membeda-bedakan seseorang berdasarkan latar belakangnya, tetapi menghargai perbedaan itu sebagai kekayaan yang harus dihargai dan potensi kekuatan yang dapat dikembangkan bersama.

Toleran adalah pendirian yang mampu menerima dan menghargai pendapat atau pemahaman yang berbeda, serta tidak mudah terprovokasi.

"Pemahaman moderat yang inklusif dan toleran, adalah pemahaman yang menekankan pada prinsip moderasi, menghargai perbedaan, dan mendorong terjadinya dialog dan komunikasi efektif sebagai bentuk sinergitas dari perbedaan tersebut. Pendirian ini diharapkan dapat membantu membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan harmonis."

Generasi muda Islam saat ini berada pada posisi yang unik untuk mempengaruhi pendirian umat Islam masa depan. Mereka memiliki akses yang luas terhadal informasi dan teknologi, serta terbiasa dengan kehidupan global yang terkoneksi. Sehingga, mereka memiliki peluang untuk mengembangkan pemahaman moderat tentang hubungan antara agama dan politik yang bersifat inklusif.

Tujuannya adalah mengintegrasikan ajaran Islam ke dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang tidak mengabaikan hak individu atau minoritas. Hal ini penting, karena di era globalisasi ini, kita harus bisa hidup dan mampu bekerja sama dengan orang dari berbagai latar belakang.

Untuk mengembangkan paham moderat ini, maka agama tidak boleh menjadi alat untuk mengontrol atau memperbudak orang lain, tetapi mestinya menjadi sumber inspirasi dalam membangun masyarakat adil dan sejahtera bagi semua orang, tanpa terkecuali.

Agama tidak boleh menjadi alasan untuk menolak perubahan dan perkembangan teknologi atau ilmu pengetahuan, tetapi mestinya menjadi sumber ilmu pengetahuan dan teknologi demi kebaikan umat manusia. Ia harusnya menjadi inspirasi dalam menemukan cara untuk menghadapi dan menangani perubahan dan mengarungi kemajuan yang ada. Tentu saja dengan cara yang sesuai dengan prinsip moral yang dibawah oleh Nabi Muhammad saw.

Dengan demikian, pikiran akan terbuka, siap mendengar dan berinteraksi dengan orang lain yang mungkin memiliki pandangan dan kepercayaan yang berbeda. Siap bersinergi dengan orang dari latar belakang berbeda. Siap berdialog dengan hormat dan terbuka, untuk belajar dan menggali pemahaman lebih dalam tentang kompleksitas dunia.

Hal ini, akan memunculkan kesadaran untuk pro aktif mencari informasi yang beragam dan berimbang, serta tidak tergantung pada satu sumber yang mungkin biased atau ekstrem. Sehingga keputusan akan terinformasi dan pendapat akan terarah, mengenai isu-isu penting yang relevan.

Masa depan Islam tergantung pada tindakan dan kepercayaan generasi muda. Dengan mengembangkan pemahaman moderat yang inklusif dan toleran, maka mereka dapat memainkan peran vital dalam menentukan arah Islam di dunia global yang damai dan harmonis. 

Mempromosikan pendirian moderat dapat dilakukan dengan terlibat pada kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan ajaran Islam moderat.

Misalnya, mengikuti kegiatan kajian ke-Islam-an, seperti kelas keagamaan atau kegiatan pemahaman Islam yang diadakan oleh komunitas atau organisasi keagamaan juga membaca dan mempelajari sumber yang dapat memberikan pemahaman seimbang tentang Islam, termasuk teks klasik atau terjemahan yang dipandu oleh pemahaman moderat atau berdiskusi dengan orang yang memiliki pandangan berbeda tentang ajaran Islam, dan mencoba untuk memahami pandangan mereka dengan cara yang toleran dan terbuka.

Dengan terlibat dalam kegiatan seperti itu, maka pemahaman tentang ajaran Islam akan semakin kuat, pandangan moderat yang didasarkan pada pemahaman yang seimbang dan terbuka pun akan berkembang. Hal ini akan membantu untuk terhindar dari pandangan yang ekstrem dan intoleran.

Dengan demikian, generasi muda Islam memiliki peran penting dalam mempromosikan pandangan moderat di kancah percaturan kehidupan global saat ini, menuju masyarakat yang adil dan sejahtera bagi semua orang.

Menebarkan pesan moderasi, inklusifisme dan toleran, juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial dan teknologi modern saat ini, dengan membagikan konten yang relevan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan ajaran Islam dengan berbagai perbedaan.

Menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan orang dari berbagai latar belakang, dan mencoba untuk memahami pandangan mereka dengan cara yang toleran dan terbuka.

Dengan menggunakan media sosial dan teknologi modern, pesan-pesan yang inklusif dan toleran, dapat disebarkan dengan mudah kepada jutaan orang di seluruh dunia.

Salah satu tantangan yang dihadapi dalam mempromosikan pandangan moderat adalah adanya pengaruh negatif dari pihak yang menyebarkan pandangan ekstrem.

Untuk menghadapi tantangan ini, maka diperlukan pemahaman yang kuat tentang ajaran Islam moderat. Hal ini penting agar generasi muda Islam dapat memahami dan menghargai perbedaan yang ada, serta memiliki kemampuan untuk menolak pengaruh negatif.

Diperlukan pula keterampilan kritikal thinking yang baik, yaitu kemampuan untuk mempertanyakan dan mengevaluasi sumber informasi yang ada. Hal ini penting agar kita dapat memahami dan mengevaluasi informasi yang diterima, serta memiliki kemampuan untuk membedakan antara informasi yang berkualitas dan informasi yang tidak berkualitas.

Untuk meningkatkan keterampilan kritikal thinking, maka perlu terlibat dalam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, seperti kelas atau kegiatan pengembangan diri. Juga membaca dan mempelajari sumber yang memberikan pemahaman yang seimbang tentang ajaran Islam.

Sebagai yang akan memimpin di masa depan, seyogyanya pula generasi muda Islam mengikuti perkembangan terbaru dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan perkembangan masyarakat lainnya, serta memahami bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi pandangan dan persepsi.

Memiliki kemampuan untuk mengelola dan menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat secara inklusif dan toleran, serta memperjuangkan hak individu atau kelompok tertentu, juga memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bertujuan untuk mempromosikan pandangan moderat, serta membina hubungan yang positif dengan pihak lain yang berkepentingan.

Untuk dapat bekerja sama dengan pihak lain yang berbeda latar belakang, maka harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, juga kemampuan untuk mendengarkan dan memahami pandangan yang berbeda.

Kementerian Agama Republik Indonesia adalah salah satu lembaga pemerintah yang juga memiliki peran penting dalam mempromosikan pandangan moderat tersebut, terutama melalui kebijakan yang memberikan akses sama bagi semua umat beragama dalam memahami dan menebarkan ajaran masing-masing yang inklusif dan toleran.

Oleh karena itu, penting bagi generasi muda Islam dan Kementerian Agama Republik Indonesia untuk terus mengembangkan dan memperjuangkan membuminya pandangan moderat di tengah percaturan kehidupan global yang kompleks dan dinamis, agar ajaran Islam moderat yang inklusif dan toleran, dapat terus digaungkan dengan bangga, sebagai umat terbaik. Kuntum Khoiro Ummah.


KALENDER AKADEMIK MTsN 1 TANA TORAJA 2025-2026

Kalender Akademik MTsN 1 Tana Toraja 2025/2026 Kalender...