Rabu, 21 Desember 2022

Pandangan Moderat dalam Percaturan Kehidupan Global

Oleh : Penasagala, Anggota PC. Ansor Toraja Raya

Ilustrasi, Muslim Futuristik

Islam adalah salah satu agama yang dianut oleh jutaan orang di seluruh dunia. Namun, terdapat beberapa pandangan yang berbeda tentang interpretasi ajarannya, terutama dalam hal hubungan antara agama dan politik. Ada yang berpendapat bahwa Islam harus mengambil peran aktif dalam politik, sementara yang lain berpendapat bahwa agama harus terlepas dari politik.

Moderat adalah pendirian yang menekankan pada prinsip moderasi dalam menghadapi masalah di masyarakat. Pendirian ini menekankan pada keadilan, kesetaraan dan kesejahteraan, serta menghargai perbedaan yang ada.

Inklusif artinya tidak membeda-bedakan seseorang berdasarkan latar belakangnya, tetapi menghargai perbedaan itu sebagai kekayaan yang harus dihargai dan potensi kekuatan yang dapat dikembangkan bersama.

Toleran adalah pendirian yang mampu menerima dan menghargai pendapat atau pemahaman yang berbeda, serta tidak mudah terprovokasi.

"Pemahaman moderat yang inklusif dan toleran, adalah pemahaman yang menekankan pada prinsip moderasi, menghargai perbedaan, dan mendorong terjadinya dialog dan komunikasi efektif sebagai bentuk sinergitas dari perbedaan tersebut. Pendirian ini diharapkan dapat membantu membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan harmonis."

Generasi muda Islam saat ini berada pada posisi yang unik untuk mempengaruhi pendirian umat Islam masa depan. Mereka memiliki akses yang luas terhadal informasi dan teknologi, serta terbiasa dengan kehidupan global yang terkoneksi. Sehingga, mereka memiliki peluang untuk mengembangkan pemahaman moderat tentang hubungan antara agama dan politik yang bersifat inklusif.

Tujuannya adalah mengintegrasikan ajaran Islam ke dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang tidak mengabaikan hak individu atau minoritas. Hal ini penting, karena di era globalisasi ini, kita harus bisa hidup dan mampu bekerja sama dengan orang dari berbagai latar belakang.

Untuk mengembangkan paham moderat ini, maka agama tidak boleh menjadi alat untuk mengontrol atau memperbudak orang lain, tetapi mestinya menjadi sumber inspirasi dalam membangun masyarakat adil dan sejahtera bagi semua orang, tanpa terkecuali.

Agama tidak boleh menjadi alasan untuk menolak perubahan dan perkembangan teknologi atau ilmu pengetahuan, tetapi mestinya menjadi sumber ilmu pengetahuan dan teknologi demi kebaikan umat manusia. Ia harusnya menjadi inspirasi dalam menemukan cara untuk menghadapi dan menangani perubahan dan mengarungi kemajuan yang ada. Tentu saja dengan cara yang sesuai dengan prinsip moral yang dibawah oleh Nabi Muhammad saw.

Dengan demikian, pikiran akan terbuka, siap mendengar dan berinteraksi dengan orang lain yang mungkin memiliki pandangan dan kepercayaan yang berbeda. Siap bersinergi dengan orang dari latar belakang berbeda. Siap berdialog dengan hormat dan terbuka, untuk belajar dan menggali pemahaman lebih dalam tentang kompleksitas dunia.

Hal ini, akan memunculkan kesadaran untuk pro aktif mencari informasi yang beragam dan berimbang, serta tidak tergantung pada satu sumber yang mungkin biased atau ekstrem. Sehingga keputusan akan terinformasi dan pendapat akan terarah, mengenai isu-isu penting yang relevan.

Masa depan Islam tergantung pada tindakan dan kepercayaan generasi muda. Dengan mengembangkan pemahaman moderat yang inklusif dan toleran, maka mereka dapat memainkan peran vital dalam menentukan arah Islam di dunia global yang damai dan harmonis. 

Mempromosikan pendirian moderat dapat dilakukan dengan terlibat pada kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan ajaran Islam moderat.

Misalnya, mengikuti kegiatan kajian ke-Islam-an, seperti kelas keagamaan atau kegiatan pemahaman Islam yang diadakan oleh komunitas atau organisasi keagamaan juga membaca dan mempelajari sumber yang dapat memberikan pemahaman seimbang tentang Islam, termasuk teks klasik atau terjemahan yang dipandu oleh pemahaman moderat atau berdiskusi dengan orang yang memiliki pandangan berbeda tentang ajaran Islam, dan mencoba untuk memahami pandangan mereka dengan cara yang toleran dan terbuka.

Dengan terlibat dalam kegiatan seperti itu, maka pemahaman tentang ajaran Islam akan semakin kuat, pandangan moderat yang didasarkan pada pemahaman yang seimbang dan terbuka pun akan berkembang. Hal ini akan membantu untuk terhindar dari pandangan yang ekstrem dan intoleran.

Dengan demikian, generasi muda Islam memiliki peran penting dalam mempromosikan pandangan moderat di kancah percaturan kehidupan global saat ini, menuju masyarakat yang adil dan sejahtera bagi semua orang.

Menebarkan pesan moderasi, inklusifisme dan toleran, juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial dan teknologi modern saat ini, dengan membagikan konten yang relevan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan ajaran Islam dengan berbagai perbedaan.

Menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan orang dari berbagai latar belakang, dan mencoba untuk memahami pandangan mereka dengan cara yang toleran dan terbuka.

Dengan menggunakan media sosial dan teknologi modern, pesan-pesan yang inklusif dan toleran, dapat disebarkan dengan mudah kepada jutaan orang di seluruh dunia.

Salah satu tantangan yang dihadapi dalam mempromosikan pandangan moderat adalah adanya pengaruh negatif dari pihak yang menyebarkan pandangan ekstrem.

Untuk menghadapi tantangan ini, maka diperlukan pemahaman yang kuat tentang ajaran Islam moderat. Hal ini penting agar generasi muda Islam dapat memahami dan menghargai perbedaan yang ada, serta memiliki kemampuan untuk menolak pengaruh negatif.

Diperlukan pula keterampilan kritikal thinking yang baik, yaitu kemampuan untuk mempertanyakan dan mengevaluasi sumber informasi yang ada. Hal ini penting agar kita dapat memahami dan mengevaluasi informasi yang diterima, serta memiliki kemampuan untuk membedakan antara informasi yang berkualitas dan informasi yang tidak berkualitas.

Untuk meningkatkan keterampilan kritikal thinking, maka perlu terlibat dalam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, seperti kelas atau kegiatan pengembangan diri. Juga membaca dan mempelajari sumber yang memberikan pemahaman yang seimbang tentang ajaran Islam.

Sebagai yang akan memimpin di masa depan, seyogyanya pula generasi muda Islam mengikuti perkembangan terbaru dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan perkembangan masyarakat lainnya, serta memahami bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi pandangan dan persepsi.

Memiliki kemampuan untuk mengelola dan menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat secara inklusif dan toleran, serta memperjuangkan hak individu atau kelompok tertentu, juga memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bertujuan untuk mempromosikan pandangan moderat, serta membina hubungan yang positif dengan pihak lain yang berkepentingan.

Untuk dapat bekerja sama dengan pihak lain yang berbeda latar belakang, maka harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, juga kemampuan untuk mendengarkan dan memahami pandangan yang berbeda.

Kementerian Agama Republik Indonesia adalah salah satu lembaga pemerintah yang juga memiliki peran penting dalam mempromosikan pandangan moderat tersebut, terutama melalui kebijakan yang memberikan akses sama bagi semua umat beragama dalam memahami dan menebarkan ajaran masing-masing yang inklusif dan toleran.

Oleh karena itu, penting bagi generasi muda Islam dan Kementerian Agama Republik Indonesia untuk terus mengembangkan dan memperjuangkan membuminya pandangan moderat di tengah percaturan kehidupan global yang kompleks dan dinamis, agar ajaran Islam moderat yang inklusif dan toleran, dapat terus digaungkan dengan bangga, sebagai umat terbaik. Kuntum Khoiro Ummah.


1 komentar:

KALENDER AKADEMIK MTsN 1 TANA TORAJA 2025-2026

Kalender Akademik MTsN 1 Tana Toraja 2025/2026 Kalender...