Rabu, 23 April 2025

Perjalanan Tiga Hari yang Berkesan : Pelatihan TIK MTs di BDK Makassar


Pagi itu, mentari Makassar bersinar cerah menyambut langkah kami menuju Balai Diklat Keagamaan. Tanggal 16 April 2025 menjadi awal petualangan baru dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi. Dengan tas laptop tersampir di bahu, kami melangkah masuk ke gedung BDK yang megah. Seorang fasilitator menyambut dengan senyum ramah. Ruangan pelatihan sudah dipenuhi wajah-wajah baru—29 rekan seperjuangan yang akan menjadi keluarga kecil selama tiga hari ke depan.


Sesi perkenalan berlangsung hangat. Satu per satu peserta memperkenalkan diri. Ada Pak Marzuki dari Enrekang yang humble dan seru, Bu Sahrianti dari Takalar yang selalu menyapa dengan senyum, dan masih banyak lagi. Kami semua guru MTs dengan latar belakang berbeda namun tujuan sama: menjadi pendidik yang melek teknologi di era digital.

Hari pertama terasa intens. Jari-jari kami menari di atas keyboard, mengikuti instruksi fasilitator yang dengan sabar membimbing kami memahami dasar-dasar aplikasi pembelajaran interaktif. Kening kami sesekali berkerut saat menghadapi kesulitan, tapi tawa selalu pecah ketika salah satu dari kami melakukan kesalahan lucu. Bu Fia mengarahkan dari seberang meja tentang ikon yang harus diklik. Begitulah kami, saling membantu dalam pembelajaran teknologi.

Makan siang menjadi momen favorit. Berbagi cerita tentang murid-murid kami di daerah masing-masing, tantangan mengajar di era digital, hingga lelucon-lelucon guru. Makanan khas Makassar yang disajikan BDK menambah kenangan manis pertemuan kami.

Hari kedua, hujan deras mengguyur Makassar sejak pagi. Namun, semangat kami tidak surut. Suasana dingin justru membuat kami lebih fokus mempelajari materi pembuatan konten digital interaktif. Sungguh menakjubkan melihat bagaimana teknologi bisa mengubah cara mengajar menjadi lebih menarik. Kami berbisik pada teman sebelah membayangkan murid-murid belajar dengan cara seperti ini, wajah mereka pasti antusias.

Ada momen berkesan di hari kedua ketika Ibu Harisa, peserta tertua di antara kami, dengan tekun mencoba mengoperasikan aplikasi baru. Usianya hampir kepala enam, tapi semangatnya mengalahkan yang jauh lebih muda. Ibu Harisa bercerita tidak ingin ketinggalan zaman dan anak-anak di desanya pantas mendapatkan pendidikan terbaik meski di pelosok.

Hari ketiga, hari terakhir di BDK, datang terlalu cepat. Kami mempresentasikan proyek kelompok dengan percaya diri. Kemajuan dalam waktu tiga hari sungguh mengesankan. Dari yang awalnya gagap teknologi, kini kami mampu membuat konten pembelajaran digital yang menarik.

Momen perpisahan terasa berat. Pelukan, jabat tangan, dan janji untuk tetap terhubung mewarnai sore itu. Tiga puluh orang dengan tekad sama—berkomitmen membawa perubahan ke kelas masing-masing. Bu Fia, widyaiswara kami, mengingatkan pertemuan minggu depan via Zoom, menegaskan bahwa ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan blended learning.

Dalam perjalanan pulang, kami tetap saling berkabar tentang perjalan kembali ke tempat tugas masing-masing. Tiga hari yang singkat namun bermakna. Tiga hari yang mengajarkan bahwa dalam pendidikan, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Tiga hari yang mengingatkan mengapa memilih menjadi guru: untuk terus berkembang dan membagikan pengetahuan.

Kini, kami pulang dengan bekal baru. Bukan hanya keterampilan TIK, tapi juga keluarga baru—tiga puluh rekan yang berbagi semangat sama untuk mencerdaskan anak bangsa. Kami menantikan kelanjutan perjalanan ini di sesi Zoom minggu depan, berbagi kemajuan dan tantangan implementasi di sekolah masing-masing.

Terima kasih, BDK Makassar, untuk pengalaman berharga ini. Terima kasih, teman-teman seperjuangan, untuk kebersamaan kalian. Ini bukan akhir, tapi awal dari petualangan baru dalam dunia pendidikan digital.

2 komentar:

KALENDER AKADEMIK MTsN 1 TANA TORAJA 2025-2026

Kalender Akademik MTsN 1 Tana Toraja 2025/2026 Kalender...